Edy Rahmayadi Kembali Diminta Mundur dari Ketum PSSI, Sosok Penting ini yang Buatnya Tak Sanggup
kerap menerima kritik pedas, Edy Rahmayadi meminta masyarakat Indonesia agar tak terus-terusan membully dirinya.Edi Rahmayadi memang kerap menerima sorotan tajam sejak menjabat sebagai Ketua umum PSSI.Edy menjadi sasaran kritik karena kerap memberikan pernyataan kontroversial mengenai persepakbolaan Indonesia.
Seperti menyebut Evan Dimas dan Ilham Udin tidak nasionalis karena berlaga di klub asal Malaysia, Selangor FA. Kritik yang dialamatkan pada Edy Rahmayadi semakin parah usai dirinya merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara dan Indonesia tampil buruk di Piala AFF 2018.
Tak cuma dibully di media sosial, Edy juga banyak mendapat desakan untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Di tengah gempuran tuntutan untuk meletakkan jabatannya selaku Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyatakan siap bertahan sampai masa jabatannya habis pada 2020.Dikutip GridHot.ID dari Tribun Medan, hal ini disampaikan Edy saat mengadakan temu pers bersama wartawan di Aula Raja Inal Kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu lalu.
"Tuliskan besar-besar besok di koran, kalau Edy bertahan hingga 2020," cetusnya.Edy mengakui di beberapa minggu terakhir dirinya banyak mendapat hinaan dari masyarakat akibat hasil minor yang diraih Timnas Senior di gelaran AFF lalu.
Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumut ini menuturkan bahwa dirinya siap menghadapi semua hinaan, namun yang membuat dirinya sedih adalah karena anaknya yang tak ingin ayahnya dicerca."Saya anggap lah kalian presiden biar tak menghina-hina aku. Sedih saya dengarnya, aku kuat. Bintang tiga loh. Tapi anakku. Aku tak papa, anakku yang marahin aku, ayah sudahlah," tuturnya dengan nada tinggi.
Mantan Pangkostrad ini mengakui dirinya tak sanggup bila anaknya sudah memarahinya.Dikutip dari Bola Stylo, Edy sempat meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.
Edy menjabarkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan rendahnya jumlah pemain Indonesia dibandingkan negara-negara lain.
Belanda memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk sementara Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya.
Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa.
"Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakanlah ini,” ucap Edy Rahmayadi kepada para wartawan.
“Kalau dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Bisa dilihat dari jumlah pemain, sarana stadion, dan lainnya. Saya bilang sama Presiden kalau kita belum punya pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” tutur Edy.Ke depannya, Edy Rahmayadi meminta para wartawan dan insan media memberikan dukungan penuh kepadanya untuk memajukan PSSI.
Edy Rahmayadi juga meminta doa dan dorongan agar dirinya mampu memajukan sepak bola Indonesia bersama PSSI."Janganlah kalian ikut-ikutan (mem-bully), tapi doakanlah kami. Kalau gak kalian yang bela saya, terus siapa yang bela saya?” tanyanya.
BalasHapusvideo sabung ayam sabung ayam-pukul mati