Header Ads

test

hanya karena istri memiliki jangut halus , proia ini langusng minta cerai


Biasanya perceraian terjadi karena perselingkuhan dan perselisihan yang tak bisa diatasi setiap pasangan. Tapi, seorang pria India yang baru menikah ini telah mengajukan gugatan cerai setelah menemukan bahwa istrinya memiliki janggut dan berbicara seperti laki-laki.

Menurut Times of India, pria itu tak dapat berbicara dengan istrinya sebelum upacara pernikahannya. Janji suci yang dilaksanakan oleh pasangan ini pun diatur oleh orangtua kedua belah pihak.

Pria yang memiliki nama samaran Rupesh bahkan tak melihat calon pengantin wanita, Rupa (nama asli dirahasiakan). Sebelum hari pernikahan mereka, Rupa pun telah mengenakan kerudung.

"Ketika saya melihat dia untuk pertama kalinya, dia sudah make-up," kata Rupesh seperti dikutip dari Nextshark."Setelah menghabiskan tujuh hari bersamanya, saya pergi ke luar kota untuk pekerjaan saya. Setelah kembali, saya perhatikan dia menumbuhkan janggut, dan juga menyadari bahwa dia terdengar seperti seorang pria," tambahnya.

Rupesh kemudian memberi tahu mertuanya tentang kekhawatirannya. Namun mertuanya mengungkapkan bahwa Rupesh tak punya pilihan selain tinggal bersamanya karena mereka sekarang sudah menikah.

"Saya kemudian memutuskan untuk mengajukan permohonan perceraian," jelas Rupesh.

Selama proses perceraian, Rupa mengklaim bahwa suaranya dan rambut yang tumbuh di wajahnya karena masalah hormonal. Rupa pun mengatakan kepada pengadilan, bagaimanapun kondisinya dapat diperbaiki dengan perawatan medis.

Menurut pengacara Rupa, sang suami telah memperlakukan Rupa dengan kejam secara fisik dan mental. Sang pengacara juga mengklaim bahwa Rupesh mengutip alasan yang salah untuk perceraian, karena dia hanya ingin mengusir Rupa dari rumah mereka.

Setelah mendengar argumen dari kedua belah pihak, pengadilan akhirnya menolak permohonan perceraian Rupesh. Pengadilan mencatat bahwa alasan tersebut tidak bisa menjamin perceraian.

Pertumbuhan janggut yang terjadi pada perempuan memang sangat jarang. Hal itu sering terjadi sebagai hasil dari ketidakseimbangan hormon (biasanya kelebihan androgen), atau gangguan genetik langka yang dikenal sebagai hipertrikosis.




Tidak ada komentar