Header Ads

test

Kandakoor, Salah Satu Desa di India Yang Bermain Dengan Kalajengking Hidup

Kebanyakan orang pasti nggak mau disuruh menyentuh atau bahkan bermain-main dengan hewan seperti kalajengking, berapapun mereka dibayar. Hanya saja ada satu desa kecil di mana mereka justru mencari hewan beracun itu, lalu menempatkannya di wajah atau menaruhnya di mulut sebagai bentuk pemujaan.

Yap, dilansir dari Oddity Central, desa tersebut bernama Kandakoor dan berada 20km dari Yadgir, India. Berbeda dengan Naga Panchami di mana kebanyakan orang India akan memuja Dewa ular, masyarakat di desa Kandakoor justru memuja Dewi Kalajengking mereka yang bernama Kondammai.

Setiap pria, perempuan dan anak-anak akan pergi ke bukit terdekat yang dinamakan Chellina Betta (Bukit Kalajengking) untuk bertemu dengan Dewi Kondammai dan memberikan sarees, kelapa dan minyak. Benar, semua itu menjadi persembahan mereka agar Dewi Kondammai memberikan kesehatan maupun kesejahteraan.

Nah menariknya setelah mereka selesai melakukan ritual, semua orang akan mencari kalajengking untuk bermain. Ya sesuai dengan namanya, Bukit Kalajengking, orang-orang dari desa Kandakoor tidak akan kesulitan menemukan kalajengking. Sebuah artikel di India pernah mengklaim kalau ada ribuan kalajengking yang muncul saat Hari Besar Panchami.
Nggak cuma mencari dan bermain, orang-orang dari desa Kandakoor juga akan menaruh kalajengking di tangan, kaki wajah, atau bahkan memasukannya ke mulut. Hebatnya lagi semua orang tidak menunjukkan rasa takut saat bermain dengan hewan beracun dan mematikan itu karena mereka percaya kalau Dewi Kondammai akan melindungi mereka.

Sejumlah sumber mengatakan kalau tidak ada laporan sengatan kalajengking di Naga Panchami selama bertahun-tahun. Terdengar mustahil? Memang, tapi menurut sejumlah sumber, laporan angka sengatan kalajengking di sana memang terbilang rendah. Pemandangan mengerikan sekaligus menakjubkan di mana orang-orang memuja kalajengking ini kemudian menarik perhatian orang-orang dan para pemujanya bertambah setiap tahunnya. 

Tidak ada komentar