Header Ads

test

Seorang mentri di negara ghana mengusulkan peraturan agar azan cukup di lakukan dengan aplikasi percakapan WhatsApp.



Berita unik jika anda membaca berita ini pastinya anda akan merasakan sesuatu  hal yang aneh di mana seorang mentri  di negara ghana membuat sebuah usul peraturan baru yang mungkin tak bisa di terima oleh akal sehat anda .

bagaimana tidak Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Ghana, Prof Kwabena Frimpong Boateng menyarankan agar azan shalat tidak lagi di lakukan  menggunakan sepaker atau toak yang ada pada mesjid mesjid pada umunya ,melainkan disebar lewat aplikasi percakapan WhatsApp
cukup dikirimkan lewat teks. Pernyataan itu disampaikan secara terbuka di hadapan media pada Selasa, 10 April 2018 lalu.

" Di rumah ibadah, mengapa suara (azan) tidak dibatasi di rumah ibadah. Dan mungkin di masjid, mengapa peringatan waktu sholat tidak disebarkan dengan pesan teks atau WhatsApp jadi imam akan mengirim pesan WhatsApp ke semua orang waktunya sholat," kata Kwabena, dikutip dari Ghanaweb, Kamis, 12 April 2018.



Kwabena menyadari sarannya mungkin kontroversial. Tetapi, dia menegaskan idenya layak dipertimbangkan.Tak hanya masjid, Kwabena juga meminta pihak gereja mempertimbangkan gagasannya untuk membatasi polusi suara dari ruang ibadah.

Pernyataan tersebut kemudian tersebar di media sosial. Alhasil, Kwabena mendapat banyak cemoohan." Salah satu orang yang tidak berguna di kabinet pemerintahan NPP adalah Prof Frimpong Boateng. Bagaimana bisa seseorang menunjukkan ketidakpahamannya? Pesan teks untuk memanggil jemaah ke masjid?" demikian komentar salah satu pengguna Facebook.

Sementara pengguna media sosial lainnya mempertanyakan kompetensi Kwabena pada Kementerian Inovasi. Dia juga meminta publik menunjukkan salah satu bukti inovasi yang sudah dihasilkan Kwabena.

http://www.livecasino338.com/

Tidak ada komentar